Bukan Cuma Di Indonesia, Warga Afganistan Padati Pasar Jelang Lebaran Dan Lupakan Protokol Kesehatan
Bukan Cuma Di Indonesia, Warga Afganistan Padati Pasar Jelang Lebaran Dan Lupakan Protokol Kesehatan - Selamat datang kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Konten Islam 24 Jam. Semoga sobat pembaca semuanya dalam keadaan sehat wal afiat tak kurang suatu apapun. Tak lupa kami ucapkan Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera untuk kita semuanya.
Pada kesempatan kali ini kita akan mengupas tentang Bukan Cuma Di Indonesia, Warga Afganistan Padati Pasar Jelang Lebaran Dan Lupakan Protokol Kesehatan yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga saja postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Dua hari sebelum Lebaran, Pasar Kabul di Afganistan nampak ramai. Pengunjung berjubel memadati penjual kue kering, bahan makanan, dan baju. Mereka nampak mengabaikan pedoman jaga jarak dan aturan pemerintah dalam pencegahan penularan virus corona.
Sejauh ini, angka kasus di negara itu mencapai 9.216 orang yang terinfeksi, dengan kematian mencapai 205 orang per Jumat (22/5).
Jumlah kasus terbanyak ada di Kabul, sebuah kota berpenduduk enam juta orang yang dikurung dengan intensitas yang bervariasi sejak 28 Maret.
Salah seorang warga mengakui pemberlakuan karantina yang berlangsung selama dua bulan telah membuat mereka kesusahan karena sulit mencari uang dan makanan.
"Hampir dua bulan warga Afghanistan dikarantina dan tentu saja semua orang telah menderita banyak selama periode ini," ujarnya, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (22/5).
Harga-harga di pasar telah melonjak selama kuncian, ia menambahkan.
Pasar Kabul sangat sesak. Banyak orang yang tidak menggunakan masker dan sarung tangan. Mereka pun mengabaikan aturan jarak aman.
Kebanyakan orang-orang di sana menyadari aturan-aturan yang ditetapkan pemerintah. Namun, mereka juga menyadari bahaya kelaparan kalau mereka terus-terusan diam di rumah.
Begitu pemerintah memberikan relaksasi karantina jelang Idul Fitri, mereka langsung menyambutnya dengan melupakan pedoman menjaga jarak. Padahal, pemerintah telah mengingatkan bahwa relaksasi yang diberikan bukan untuk membuat mereka berlaku bebas dan melupakan pedoman kesehatan.
Mereka berburu baju, kue kering, dan perlengkapan kebutuhan Lebaran. Para pedagang pun memanfaatkan momen itu dengan menggelar lapak mereka tanpa mengingatkan para pembeli untuk tetap mengatur jarak.
Idul Fitri di Afganistan berlangsung pada hari Minggu, menandai berakhirnya Ramadhan. (Rmol)
POSTINGAN PILIHAN PEMBACA :
Pada kesempatan kali ini kita akan mengupas tentang Bukan Cuma Di Indonesia, Warga Afganistan Padati Pasar Jelang Lebaran Dan Lupakan Protokol Kesehatan yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga saja postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Dua hari sebelum Lebaran, Pasar Kabul di Afganistan nampak ramai. Pengunjung berjubel memadati penjual kue kering, bahan makanan, dan baju. Mereka nampak mengabaikan pedoman jaga jarak dan aturan pemerintah dalam pencegahan penularan virus corona.
Sejauh ini, angka kasus di negara itu mencapai 9.216 orang yang terinfeksi, dengan kematian mencapai 205 orang per Jumat (22/5).
Jumlah kasus terbanyak ada di Kabul, sebuah kota berpenduduk enam juta orang yang dikurung dengan intensitas yang bervariasi sejak 28 Maret.
Salah seorang warga mengakui pemberlakuan karantina yang berlangsung selama dua bulan telah membuat mereka kesusahan karena sulit mencari uang dan makanan.
"Hampir dua bulan warga Afghanistan dikarantina dan tentu saja semua orang telah menderita banyak selama periode ini," ujarnya, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (22/5).
Harga-harga di pasar telah melonjak selama kuncian, ia menambahkan.
Pasar Kabul sangat sesak. Banyak orang yang tidak menggunakan masker dan sarung tangan. Mereka pun mengabaikan aturan jarak aman.
Kebanyakan orang-orang di sana menyadari aturan-aturan yang ditetapkan pemerintah. Namun, mereka juga menyadari bahaya kelaparan kalau mereka terus-terusan diam di rumah.
Begitu pemerintah memberikan relaksasi karantina jelang Idul Fitri, mereka langsung menyambutnya dengan melupakan pedoman menjaga jarak. Padahal, pemerintah telah mengingatkan bahwa relaksasi yang diberikan bukan untuk membuat mereka berlaku bebas dan melupakan pedoman kesehatan.
Mereka berburu baju, kue kering, dan perlengkapan kebutuhan Lebaran. Para pedagang pun memanfaatkan momen itu dengan menggelar lapak mereka tanpa mengingatkan para pembeli untuk tetap mengatur jarak.
Idul Fitri di Afganistan berlangsung pada hari Minggu, menandai berakhirnya Ramadhan. (Rmol)
POSTINGAN PILIHAN PEMBACA :
Memuat...
Demikian pembahasan tentang Bukan Cuma Di Indonesia, Warga Afganistan Padati Pasar Jelang Lebaran Dan Lupakan Protokol Kesehatan yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Konten Islam 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Komentar
Posting Komentar